Bagaimana Penggunaan Obat yang Benar

Bagaimana Penggunaan Obat yang Benar

Tersedia berbagai obat untuk berbagai macam penyakit. Tahukah Anda bagaimana penggunaan obat yang benar? Dalam usaha swamedikasi, banyak faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan dan keamanan pengobatan. Salah satunya adalah informasi yang cukup mengenai obat yang akan kita gunakan. Kapan dan pada kondisi seperti apa kita menggunakannya, dan yang tidak kalah penting adalah bagaimana cara menggunakan dengan benar dan aman. Obat-obatan yang dapat kita gunakan untuk swamedikasi tersedia dalam berbagai bentuk, dalam bahasa farmasi: bentuk sediaan obat (BSO). BSO ini bermacam-macam, mulai dari tablet, sirop, krim, salep, tetes mata, tetes telinga, tetes hidung, sampai supositoria (obat yang dimasukkan melalui dubur). Setiap bentuk sediaan obat ini memiliki pemakaian yang berbeda, dan untuk dapat melakukan swamedikasi dengan benar dan aman, pemakaian tersebut harus Anda pahami.

Tablet, Kapsul, dan Kaplet

Penggunaan obat yang benar untuk tablet, kaplet, dan kapsul.
Bentuk sediaan obat: tablet, kaplet, dan kapsul.

Tablet, kapsul, dan kaplet adalah bentuk sediaan obat yang paling banyak kita jumpai dan masyarakat sering menggunakannya untuk pengobatan sendiri. Penggunaan tablet relatif sederhana, biasanya dapat langsung kita telan. Namun, beberapa jenis obat seperti antasida (obat maag) berupa tablet yang harus kita kunyah terlebih dahulu dan kemudian ditelan. Ada juga tablet yang berlapis salutan yang tidak boleh dikunyah atau digerus, tujuannya agar isinya dilepaskan saat tablet sudah sampai ke dalam usus.

Bahan aktif kapsul berada dalam cangkang kapsul yang umumnya berwarna-warni. Sebaiknya tidak membuka cangkang ini sebelum menelannya. Walaupun terlihat sederhana, tetapi pengguna harus selalu memperhatikan instruksi yang tercantum pada kemasan obat.

Penggunaan obat yang benar untuk sirop

Sirop merupakan bentuk sediaan obat yang sudah akrab dengan masyarakat. Karena berbentuk cair dan umumnya memiliki rasa yang manis. Jenis obat ini penggunaannya lebih banyak untuk anak-anak. Pada anak-anak, dosis obat adalah hal yang sangat penting. Saat memberikan sirop obat kepada anak, gunakanlah sendok takar bawaan, bukan sendok yang ada di rumah karena volume sendok makan berbeda. Apabila sendok takar tidak ada dalam kemasan, mintalah kepada apoteker atau Anda dapat membelinya.

Karena sirop umumnya mengandung banyak gula, maka orang yang menderita penyakit kencing manis atau diabetes melitus harus berhati-hati sebelum menggunakan obat dalam bentuk sirop. Selain itu, air dan gula yang ada di dalam sirop merupakan tempat pertumbuhan yang baik untuk mikroorganisme, seperti bakteri dan jamur. Oleh karena itu, penyimpanan sirop harus selalu pada tempat yang kering, sejuk, dan terhindar dari cahaya matahari langsung. Tutuplah selalu wadah dengan rapat setelah selesai. Walaupun pada kemasan obat telah tercantum tanggal kedaluwarsa, tetapi sirop hanya boleh Anda gunakan maksimal 2-3 minggu setelah kemasan pertama kali anda buka. Setelah waktu tersebut sirop mungkin rusak dan harus anda buang.

Penggunaan obat yang benar untuk tetes mata

Obat dalam bentuk tetes mata yang boleh anda gunakan dalam swamedikasi adalah tetes mata yang berguna untuk mengatasi iritasi mata ringan, seperti karena debu, berenang, atau terlalu lama berada dalam ruang berpenyejuk (AC).

Tetes mata yang berguna untuk infeksi dan radang pada mata penggunaannya harus berdasarkan resep dokter. Cara menggunakan tetes mata dengan benar adalah sebagai berikut.

  1. Cuci tangan dengan benar sebelum menggunakan obat.
  2. Berbaring atau duduk menengadahkan kepala.
  3. Buka kelopak mata bagian bawah.
  4. Teteskan obat pada kantong di bawah kelopak mata tanpa ujung kemasan obat menyentuh bagian mata.
  5. Tutup mata selama beberapa waktu.
  6. Tutuplah kemasan obat dengan rapat setiap digunakan.

Penggunaan obat salep mata

Beberapa pengobatan untuk gangguan pada mata ada yang menggunakan obat berbentuk salep selain tetes. Untuk membedakan salep mata dengan salep kulit, lihatlah pada kemasan obat. ‘Tube’ salep mata umumnya memiliki mulut yang lebih panjang.

Secara umum, penggunaan obat yang benar untuk salep mata tak jauh berbeda dengan tetes mata, yaitu sebagai berikut.

  1. Cuci tangan dengan benar sebelum menggunakan obat.
  2. Berbaring atau duduk menengadahkan kepala.
  3. Buka kelopak mata bagian bawah.
  4. Tekan tube salep mata untuk mengeluarkan obat sepanjang kelopak mata bagian bawah. Awas, ujung kemasan obat jangan menyentuh mata!
  5. Tutup mata selama beberapa waktu sambil mengerak-gerakkan bola mata agar obat tersebar.
  6. Tutuplah kemasan obat dengan rapat setiap selesai menggunakan.

Penggunaan obat tetes hidung

Penggunaan tetes hidung jarang, namun apabila Anda mendapat resep atau akan menggunakan obat dalam bentuk ini, maka cara menggunakannya sebagai berikut.

  1. Bersihkan rongga hidung dengan menghembuskan napas sedikit lebih keras.
  2. Berbaring dengan kepala menengadah, pegang tetes hidung, dan posisikan tepat di atas lubang hidung.
  3. Teteskan obat sesuai kebutuhan tanpa ujung tetes masuk ke dalam lubang hidung.
  4. Duduk tegak, kemudian gerakkan kepala ke depan, ke belakang, kemudian ke kiri dan ke kanan secara perlahan.

Cara menggunakan tetes telinga

Apabila mengalami infeksi pada telinga atau ada kotoran yang keras dan sulit keluar, maka obat berbentuk tetes akan berguna. Cara penggunaan obat yang benar untuk hal ini adalah sebagai berikut.

  1. Tengkurap atau duduk dengan memiringkan kepala ke samping.
  2. Posisikan tetes telinga pada lubang telinga tanpa ujung tetes menyentuh telinga.
  3. Teteskan obat sesuai jumlah dalam anjuran.
  4. Tetap pada posisi tersebut selama beberapa saat sambil menutup lubang telinga.
  5. Kembali duduk tegak.

Penggunaan obat yang benar untuk supositoria

Supositoria adalah obat yang berbentuk seperti peluru yang pemakaiannya bukan ditelan, melainkan dimasukkan ke dalam dubur atau qubul.

Supositoria akan bekerj dengan melebur atau melelh pada suhu tubuh saat telah masuk ke dalam anus atau vagina. Oleh karena itu, biasanya supositaria membutuhkan penyimpanan khusus. Simpanlah pada tempat yang dingin seperti dalam kulkas (bukan pada lemari bekunya). Sesaat sebelum penggunaan, keluarkan supositaria dari kulkas, jika agak keras/membeku, letakkanlah obat ini selama beberapa detik dalam air mengalir.

Cara penggunaan obat yang benar untuk supositoria adalah sebagai berikut.

  1. Buka pembungkus supositoria.
  2. Berbaring dengan posisi menyamping, kaki yang berada di atas diangkat sedikit ke arah depan.
  3. Gunakan salah satu tangan untuk mengangkat pantas bagian atas dan tangan lainnya untuk mendorong supositoria.
  4. Pastikan supositoria sudah masuk seluruhnya ke dalam lubang anus atau vagina sebelum kembali ke posisi duduk atau berdiri.

Demikian penjelasan tentang bagaimana penggunaan obat yang benar untuk berbagai macam obat-obatan.

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous Article
Penyakit Jantung Bawaan

Penyakit Jantung Bawaan pada Anak

Next Article

Dislokasi Panggul Bawaan: Gejala dan Penanganan

Related Posts