Apakah anda harus menghubungi dokter atau tidak ketika anak anda sakit? Anak yang sakit selalu membuat kita sedih. Rasa-rasanya ingin memindahkan penyakit si anak kepada kita. Situasi bisa menjadi semakin menegangkan jika anda tidak tahu apa yang harus anda lakukan.
Ada beberapa kondisi, misalnya setelah cedera parah, anda harus segera mencari bantuan medis. Akan tetapi, ada lebih banyak lagi situasi dengan tingkat keparahan yang tidak selalu jelas bagi anda. Inilah pangkal kekhawatiran, “Apakah saya tidak perlu mengkhawatirkan si kecil atau berpotensi serius, ya?”
Anda harus ingat bahwa kebanyakan dokter tidak keberatan jika anda meminta nasihatnya. Kita perlu membiasakan diri menyimpan nomor kontak dokter dan rumah sakit. Selalu turuti insting, dan jika Anda ragu-ragu hubungi saja dokter. Apalagi sekarang, anda bisa menghubungi dokter online.
Jika anak menjalani pengobatan dari dokter dan Anda mengkhawatirkan perkembangannya, hubungi kembali dokter itu. Bawalah anak ke unit gawat darurat jika Anda sangat khawatir gejalanya atau ia menunjukkan tanda-tanda meningitis.
Jika menghubungi dokter, apa yang harus dikatakan?
- Usia anak
- Suhu anak naik atau tidak. Jika suhu naik beritahukan berapa lamanya kondisi tersebut. Apakah suhunya naik-turun, dan, jika iya, seperti apa. Jika anak demam, apakah demam muncul dengan cepat?
- Apakah kelenjar di leher anak bengkak?
- Apakah anak muntah atau diare?
- Apa anak anda menderita ruam?
- Apakah anak meneluhkan nyeri apa pun? Jika ya, nyeri macam apa?
- Apakah anak menderita pening atau pandangan kabur (terutama jika kepalanya baru saja terbentur)?
- Apakah anak kejang-kejang? Jika ya, berapa lama?
- Apakah anak kehilangan kesadaran?
- Apakah anak melahap makanan yang terakhir diberikan dan apakah ia makan dalam tiga jam terakhir?
Apa yang bisa anda harapkan dari dokter?
Jika Anda menghubungi dokter dan bersedia datang, begitu dokter tiba, ia akan memeriksa anak secara menyeluruh dan memberi Anda pendapat jujur mengenai apa yang terjadi. Jika dokter tidak tahu apa yang terjadi, ia akan memberi tahu tes lebih lanjut untuk mendapatkan diagnosis yang jelas. Ia juga akan memberitahukan implikasi penyakit atau kondisi yang menyerang anak. Jika, misalnya, anak terserang sinusitis akut atau infeksi telinga tengah, dokter akan memberitahukan bahwa anak mungkin membutuhkan antibiotik agar sembuh total. Di sisi lain, dokter tidak akan memberikan obat jika ia yakin tidak ada yang salah. Justru dokter bisa disalahkan jika memberi obat semata karena ada yang mendatanginya demi memperoleh obat. Hormati dokter dan jangan memaksanya agar memberi Anda resep.
Baca: Bagaimana penggunaan obat yang benar?
Bagaiamana pun juga, dokter wajib menjawab semua pertanyaan Anda-bertanyalah sampai puas. Jika membutuhkan obat, dokter akan memberi Anda informasi tentang obat yang dia resepkan. Ia juga akan memberi tahu Anda apakah anak minum obat itu sebelum atau sesudah makan, apakah ada efek sampingnya, apakah ada peringatan khusus. Ia juga akan mengingatkan Anda tentang kemungkinan komplikasi serta tanda bahaya yang harus Anda waspadai.
Hal-hal yang anda perlu tanyakan kepada dokter
Jika anak-anak mengalami kondisi yang sama berulang-ulang, misalnya lepuhan di mulut atau bisul, tanyalah dokter apa yang bisa Anda lakukan jika menyadari munculnya gejala. Anda juga bisa menanyakan tip perawatan di rumah kepada dokter.
Jika anak menderita kondisi kronis, cari tahu apakah ada yang bisa Anda lakukan di rumah untuk membantu. Misalnya untuk kasus eksim anak (infantil) ada cukup banyak yang bisa Anda lakukan. Misalnya menambahkan minyak ke air mandi, memakai sabun khusus, menggosokkan secara lembut salep dan krim pelembap, bahkan setelah kulit bersih. Jika anak terserang penyakit infeksi, tanyalah tentang periode inkubasi – apakah teman-temannya juga mungkin tertular – lamanya anak bisa menularkan penyakit, dan berapa lama ia tidak boleh bersekolah.
Anda harus menghubungi dokter sekarang jika….
Berikut adalah kondisi yang menyebabkan Anda harus selalu menghubungi dokter.
Suhu
- Suhu naik melebihi 39°C.
- Naik disertai rasa lemas dan mengantuk serta ruam keunguan.
- Naik dan kejang, atau jika anak pernah mengalami kejang sebelumnya.
- Suhu di bawah 35°C dengan kulit dingin, lemas-mengantuk, diam, dan gelisah.
- Suhu turun-naik mendadak.
- Panas lebih dari 38°C selama lebih dari 24 jam.
Diare
Jika berlangsung lebih dari 6 jam. Diare yang disertai nyeri pada perut, kenaikan suhu, atau tanda sakit lainnya.
Mual hebat dan muntah
- Muntah-muntah lebih dari 6 jam.
- Muntah hebat dan lama.
- Mual dan pening serta sakit kepala.
- Mual dan muntah serta nyeri di sebelah kanan perut.
Nafsu makan hilang
- Jika bayi mendadak enggan makan, atau berusia di bawah enam tahun dan tampak tidak sehat.
- Jika anak biasanya bersemangat makan, tapi menolak makan seharian dan tampak gelisah.
- Nafsu makan hilang disertai nyeri dan tidak enak badan.
- Sakit kepala, disertai rasa ingin muntah dan pening.
- Jika anak mengeluhkan pandangan kabur, terutama setelah benturan kepala.
- Nyeri hebat yang mencengkeram dengan interval teratur.
- Nyeri pada sisi kanan perut dan ingin muntah.
Pernapasan
Jika anak bernapas dengan berat dan tulang rusuknya tertarik turun dengan keras setiap kali menarik napas.
Napas anak mengi (sesak). Baca juga: Selesma pada anak, gejala dan penanganannya.
Jika Anda telah menghubungi dokter dan mereka tidak bisa mendatangi Anda pergilah ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan (puskesmas) terdekat. Atau Anda dapat mencoba menghubungi dokter online melalui aplikasi.
Referensi
Stoppard, M. (2010). Panduan Kesehatan Keluarga. Erlangga. hal-533.
I was wondering if you wanted to submit your new site to our free business directory?