Anemia: Jenis, Gejala, dan Pengobatan

Anemia: Jenis, Gejala, dan Pengobatan

Ada empat jenis utama anemia, yaitu kelainan darah akibat kurangnya atau abnormalitas hemoglobin (pigmen pembawa oksigen dalam sel darah merah). Awam menyebut penyakit ini sebagai ‘kurang darah’. Apa gejala anemia dan bagaimana pengobatannya?

Kami memiliki daftar penyakit jika Anda ingin mengetahui lebih banyak tentang berbagai penyakit pada manusia.

Apa saja jenisnya?

Ada empat jenis anemia.

  • Jenis yang paling sering terdeteksi sampai saat ini adalah anemia defisiensi, salah satu penyebabnya adalah rendahnya kadar zat besi dalam darah – anemia defisiensi besi. Rendahnya kadar zat lain, seperti vitamin B12 dan asam folat, akan menimbulkan anemia defisiensi jenis lain – anemia megaloblastik.
  • Kelainan abnormal bawaan dari produksi hemoglobin, seperti anemia sel bulan sabit dan talasemia. Hemoglobin berbentuk abnormal tidak lama setelah lahir, tapi gejala anemia baru muncul pada masa kanak-kanak.
  • Penghancuran sel darah merah (hemolisis) yang cepat dan berlebihan, namanya anemia hemolitik.
  • Sumsum tulang tidak dapat menghasilkan sel darah merah normal yang cukup, demikian pula dengan jenis sel darah yang lain. Salah satu bentuk kelainan ini, anemia aplastik, dapat bersifat kongenital, atau jarang sekali, penyebanya adalah terpapar oleh racun, seperti benzena, dan obat tertentu.

Apa Gejala Anemia?

Kerana kekuatan pembawa oksigen darah menurun, akibatnya jaringan tubuh mungkin tidak menerima cukup oksigen sehingga muncul gejala khas anemia – pucat, mudah lelah, dan sesak napas.

Semua anemia menimbulkan gejala yang sama:

  • kelelahan dan rasa ingin pingsan
  • kulit pucat
  • sesak napas saat kerja ringan
  • palpitasi.

Jika kurang darah bersifat berat dan berlangsung lama, tekanan pada jantung akan menyebabkan gagal jantung kronis, dengan pembengkakan pergelangan kaki dan sesak napas.

Apa yang bisa dilakukan?

Tes yang bertujuan untuk menemukan dua hal: (1) mencari jenis anemia yang Anda alami, (2) mencari penyebab atau alasan mengapa Anda mengalami kurang darah tersebut.

Penyelidikan awal dengan melakukan tes darah sederhana, tapi kadang perlu pemeriksaan yang lebih rumit, seperti mengambil spesimen sumsum tulang dari tulang panggul.

Apa Penanganannya?

Sebagian besar kurang darah merespons terapi dengan baik, walaupun beberapa kasus yang serius mungkin memerlukan transfusi darah untuk memastikan perbaikan segera. Jika ada penyebab dasar, seperti tukak peptik kronis, dokter juga akan menangani hal tersebut.

Lihat juga: Tukak Peptik (Maag).

Anemia Defisiensi Zat Besi

Anemia defisiensi zat besi adalah jenis kurang darah yang paling sering dijumpai. Zat besi merupakan komponen esensial dari hemoglobin. Jika zat besi tidak cukup tersedia, produksi hemoglobin dan penggabungan ke dalam sel darah merah di sumsum tulang akan berkurang. Hasilnya, hanya ada sedikit hemoglobin yang bisa berikatan dengan oksigen dalam paru-paru dan membawanya ke jaringan tubuh. Akibatnya, jaringan tidak menerima oksigen.

Apa Penyebabnya

Penyebab paling sering anemia defisiensi zat besi adalah kehilangan sejumlah zat besi melalui pendarahan terus-menerus. Anemia jenis ini timbul terutama pada wanita ynag mengalami kehilangan darah teratur selama beberapa waktu melalui perdarahan menstruasi berat. Kehilangan darah terus-menerus juga dapat terjadi akibat dari tukak peptik. Penggunaan aspirin dan obat anti-peradangan nonsteroid (NSAID) dalam waktu lama mungkin menyebabkan perdarahan lapisan lambung. Pada orang yang berusia di atas 60 tahun, penyebab kehilangan darah yang paling umum adalah kanker usus besar. Perdarahan yang terjadi dalam lambung atau usus bagian atas mungkin tidak disadari, sedangkan kehilangan darah dari usus bagian bawah atau rektum dapat terlihat dalam feses.

Penyebab kedua anemia defisiensi zat besi adalah kurangnya zat besi dalam menu makan. orang yang menu makannya mengandung sedikit atau tidak ada zat besi, seperti vegetarian, berisiko mengalami keadaan ini.

Anemia defisiensi zat besi juga cenderung terjadi saat tubuh memerlukan kadar zat besi yang lebih tinggi daripada normal dan tuntutan ii tidak terpenuhi dari menu makan yang sudah ada. Misalnya, wanita hamil dan anak yang sedang tumbuh cepat, khusunya remaja, berisiko lebih besar mengalami enmia zat besi jika pola makannya tidak mengandung banyak zat besi.

Beberapa penyebab lain anemia defisiensi zat besi meliputi kelainan yang mencegah penyerapan zat besi dari makanan. Penyerapan zat besi dari makanan terjadi saat makanan melalui usus halus. Kelainan yang menghambat proses ini, seperti penyakit seliak, akan menimbulkan defisiensi zat besi.

Apa gejalanya?

Anda mungkin mengalami gejala penyakit dasar, dengan gejala penyerta umum anemia, seperti:

  • merasa sangat lelah dan rasa ingin pingsan
  • kulit terlihat pucat
  • napas sesak saat kerja ringan
  • palpitasi.

Anda juga mengalami gejala khusus akibat kekurangan zat besi. Ini meliputi:

  • kuku rapuh dan berbentuk konkaf
  • kulit pecah dan terasa nyeri pada sisi mulut
  • lidah halus dan memerah.

Jika Anda mengalami anemia berat, Anda mungkin berisiko mengalami gagal jantung kronis karena jantung harus bekerja lebih keras untuk memasok darah ke seluruh tubuh.

Apa yang bisa dilakukan?

Dokter akan menjadwalkan pemeriksaan darah untuk mengukur kadar hemoglobin dan zat besi dalam darah Anda. Jika penyebab defisiensi tidak terlihat jelas, mungkin pemeriksaan laboratorium lain diperlukan. Misalnya, pemeriksaan sampel feses untuk mencari pertanda perdarahan usus.

Dokter juga akan menangani kelainan dasar seperti tukak lambung. Tablet zat besi (atau sirup untuk anak) atau, lebih jarang, suntikan zat besi selama beberapa bulan akan menggantikan simpanan zat besi. Kasus kurang darah berat membutuhkan transfusi darah.

Anemia Megaloblastik

Adalah jenis penyakit kurang darah yang timbul akibat kekurangan vitamin B12 atau asam folat. Dua vitamin penting ini memiliki peran esensial dalam produksi sel darah merah yang sehat. Defisiensi salah satu vitamin ini dapat menimbulkan anemia megaloblastik, yang terjadi karena sel darah abnormal yang berukuran besar (megaloblas) terbentuk dalam sumsum tulang dan produksi sel darah merah normal menurun.

Apa penyebabnya?

Di dunia Barat, kekurangan vitamin B12 karena defisiensi makanan jarang terjadi. Megaloblastik ini timbul akibat kelainan autoimun, yaitu antibodi menghancurkan lapisan lambung dan mencegah lapisan ini membentuk faktor intrinsik, yang penting bagi penyerapan vitamin B12 dari makanan dalam usus. Kurang darah yang timbul kita sebut anemia pernisiosa, cenderung terwariskan dalam keluarga dan lebih sering dijumpai pada wanita dan penderita kelainan autoimun lain. Kelainan usus, seperti penyakit seliak, atau tindakan bedah lambung juga dapat mengganggu penyerapan vitamin B12.

Defisiensi asam folat sering timbul akibat pola makan yang buruk. Orang yang mengonsumsi alkohol sangat berisiko karena alkohol menghambat penyerapan asam folat. Wanita hamil juga berisiko karena kebutuhan asam folat lebih tinggi selama kehamilan. Kelainan yang menyebabkan kematian sel dengan cepat, termasuk psoriasis berat, juga bisa menimbulkan kekurangan asam folat. Pada kasus yang jarang terjadi, defisiensi merupakan efek samping obat tertentu, seperti obat antikejang dan antikanker.

Gejala Anemia Megaloblastik

Tanda awal serupa dengan gejala umum kurang darah, berkembang secra perlahan dan meliputi:

  • merasa sangat lelah (fatig) dan rasa ingin pingsan
  • kulit pucat
  • sesak napas saat kerja ringan
  • palpitasi.

Gejala dapat memburuk dalam waktu lama. Walaupun kekurangan asam folat tidak menunjukkan gejala tambahan, kekurangan vitamin B12 akhirnya akan merusak sistem saraf, dan menimbulkan:

  • kesemutan pada telapak kaki dan tangan
  • kelemahan dan hilang keseimbangan
  • kehilangan ingatan dan linglung.

Apa yang bisa Anda lakukan?

Pemeriksaan memerlukan tes darah untuk menemukan megaloblas dan mengukur kadar vitamin B12 dan asam folat. Anda juga dapat menjalani suatu aspirasi sumsum tulang dan biopsi untuk mendapatkan contoh jaringan bagi pemeriksaan selanjutnya.

Anemia megaloblastik akibat ketidakmampuan menyerap vitamin B12 bisa diperbaiki dengan menangani kelainan dasar, tapi sebagian besar orang, seperti penderita pernisiosa dan malabsorpsi akibat tindakan bedah, memerlukan suntikan bulanan vitamin B12 seumur hidup. Gejala akan mereda dalam beberapa hari, tapi kerusakan sistem saraf yang sudah terjadi mungkin sulit atau bahkan tidak bisa sembuh.

Jika kurang darah megaloblastik terjadi akibat diet yang tidak cukup, keadaan ini biasanya hilang dengan perbaikan pola makan dan pemerian tablet asam folat untuk jangka pendek.

Anemia Sel Bulan Sabit (Sickle-cell anaemia)

Ini adalah kelainan bawaan yang timbul akibat bentuk abnormal hemglobin dalam darah. Kelainan bawaan ini bersifat resesif, yaitu kedua orangtua membawa sebuah gen abnormal tapi mereka sendiri dalam kondisi sehat. Anemia yang timbul akibat kelainan darah tidak muncul saat lahir tapi berkembang dalam enam bulan pertama. Penyakit ini lebih sering pada orang-orang keturunan Afrika.

anemia sel bulan sabit
Gambar A menunjukkan sel darah merah normal mengalir bebas dalam pembuluh darah. Sisipan menunjukkan penampang sel darah merah normal dengan hemoglobin normal. Gambar B menunjukkan abnormal, sel darah merah sabit menghalangi aliran darah di pembuluh darah. Sisipan menunjukkan penampang sel sabit dengan hemoglobin abnormal (sabit) yang membentuk untaian abnormal.

Penyebab

Hemoglobin adalah protein yang terkandug dalam sel darah merah. Protein ini mengambil oksigen dari darah dan membawanya ke berbagai bagaian tubuh. “Sickle-cell anaemia” timbul jika hemoglobin abnormal menyebabkan sel darah merah berubah bentuk menyerupai bulan sabit akibat rendahnya kadar oksigen. ini akan menimbulkan krisis sel bulan sabit, yaitu nyeri sendi dan perut berat. Keadaan ini harus mendapat tindakan medis segera.

Apa Gejala Anemia Sel Bulan Sabit?

Penderita akan mengalami gejala berikut:

  • kurang darah
  • kelelahan
  • ikterus ringan – bagian mata yang berwarna putih akan menjadi kekuningan
  • nyeri tungkai dan lengan, serta perut
  • mudah terinfeksi sehingga penderita sering mengalamipilek dan penyakit lain.

Pengobatan

Penderita sel bulan sabit harus mendapatkan imunisasi lengkap terhadap semua penyakit infeksi dan meminum suplemen vitamin sesuai resep. Beberapa orang mungkin perlu meminum penilisin secara tertentu untuk mencegah infeksi bakteri tertentu. Krisis sel bulan sabit dapat dipicu oleh kerja berat, khususnya saat cuaca dingin dan lembap, jadi hindarilah. Jika krisis sel bulan sabit timbul, terapi yang tepat adalah memberi penderita obat pereda nyeri.

Karena penyakit ini menurun, para pembawa gen potensial seharusnya meminta konseling genetik sebelum memutuskan untuk hamil. Tes darah akan menunjukkan apakah calon orangtua adalah karir (pembawa) penyakit ini.

Talasemia

Talasemia adalah bentuk anemia bawaan. Kebanyakan talasemia terjadi pada orang-orang dari Mediterania tapi juga dapat menyerang orang-orag dari India dan Asia Tenggara. Talasemia menurun dari orangtua kepada anak jika kedua orangtua membawa gen cacat.

Pada talasemia, tubuh tidak dapat membuat hemoglobin (zat yang membuat darah berwarna merah dan membawa oksigen ke selruh tubuh) normal. Kelainan ini akan muncul saat seorang bayi yang berusia sekitar tiga bulan menunjukkan gejala kurang darah yang parah.

Gejala

Talasemia menimbulkan gejala berikut:

  • kelelahan
  • sesak napas
  • bibir, lidah, telapak tangan, dan telapak kaki semuanya pucat
  • hilangnya nafsu makan dan disertai pembengkakan perut.

Perawatan

Penangan talasemia memerlukan transfusi darah secara teratur, biasanya setiap 6-8 pekan, untuk mencegah kurang darah berat. Pada sebagian kasus kadang perlu pengangkatan limpa untuk mengurangi kebutuhan transfusi yang terlalu sering. Jika seorang talasemia terlalu sering mendapatkan transfusi, zat besi akan tertimbun dalam tubuh dan merusak hati, pankreas, dan jantung. Saat ini ada obat yang membantu membuang kelebihan zat besi dari dalam tubuh. Terapi ini kadang dilakukan selama semalam dengan menyuntikkan obat terus-menerus ke dalam kulit.

Jika Anda berasal dari keluarga atau kelompok yang sangat rawan terserang penyakit ini, Anda dan pasangan sebaiknya mencari konseling genetik sebelum merencanakan kehamilan. Ini bertujuan untuk mengetahui apakah salah satu atau Anda berdua adalah karir (membawa gen penyebab talasemia).

Lihat juga: Malabsorpsi.

Sumber

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous Article

Tukak Mulut: Nyeri pada Lapisan Mulut

Next Article
Tukak Peptik (maag): Penyebab, Gejala, Pengobatan, Komplikasi

Tukak Peptik (maag): Penyebab, Gejala, Pengobatan, Komplikasi

Related Posts