Tukak Mulut: Nyeri pada Lapisan Mulut

Luka yang terasa nyeri pada lapisan mulut, disebut tukak mulut atau tukak aftae (baca: afta), dapat terasa sangat menyiksa.

Penyakit ini sangat umum, khususnya pada orang muda dan selama stres atau sakit. Anak perempuan dan wanita lebih sering mengalaminya dan terkadang menurun dalam keluarga, menunjukkan kemungkinan keterlibatan faktor genetik.

Tukak mulut atau tukak aftae (aphthous) nyeri pada lapisan mulut

Tukak aftae muncul sebagai lubang dangkal, putih abu-abu dengan pinggir merah, yang dapat muncul sendirian atau berkelompok di bagian mulut mana saja. Tukak dapat menimbulkan rasa nyeri, seringkali menyiksa pada hari-hari pertama, khususnya saat mengunyah makanan pedas, panas, atau asam.

Jika tukak mulut terasa sangat nyeri, ini bisa mengganggu proses makan dan mengunyah. Jika terjadi pada anak-anak, mereka akan terlihat seperti kehilangan nafsu makan. Penyakit ini dapat kambuh beberapa kali dalam setahun. Kabar baiknya, ia biasanya hilang dengan atau tanpa pengobatan dalam dua minggu.

Penyebab

Penyebab afta belum pasti, namun kemungkinan beberapa faktor penyebabnya termasuk stres, kekurangan nutrisi tertentu, alergi makanan, infeksi virus atau bakteri, atau sistem kekebalan yang lemah. Afta biasanya sembuh dalam waktu 7-10 hari tanpa pengobatan khusus, namun dalam kasus yang lebih parah dapat membutuhkan perawatan medis.

  • Penyebab belum diketahui, tapi tukak cenderung timbul pada orang yang kelelahan atau sakit.
  • Pada wanita tukak muncul sebelum menstruasi.
  • Tukak aftae seringkali timbul akibat stres.
  • Kerusakan yang timbul akibat susunan gigi geligi yang salah, kerusakan gigi, atau cara menyikat gigi secara tidak hati-hati dapat juga menjadi penyeybab.
  • Jika berulang, walaupun jarang terjadi, dapat timbul akibat anemia, defisiensi vitamin B12 atau asam folat, gangguan usus seperti penyakit Chron atau penyakit seliak, atau sindrom Behcet, suatu kelainan autoimun yang jarang.
  • Tukak juga dapat timbul akibat infeksi spesifik, seperti infeksi herpes simpleks.
  • Jika penyakit ini membesar perlahan dan tidak kunjung sembuh, walaupun kasus ini sangat jarang, dapat menandakan kanker mulut.

Apa Penanganan tukak mulut?

Tukak mulut biasanya sembuh tanpa terapi. Preparat bebas yang mengandung kortikosteroid untuk mengurangi peradangan dengan kombinasi bius lokal telah tersedia dalam bentuk tablet isap, gel, dan pasta yang melekat pada sebagian besar permukaan.

Catatan: Jika Anda mengalami tukak yang tidak sembuh dalam tiga minggu, Anda harus berkonsultasi dengan dokter.

Obat-obatan tradisonal juga dapat Anda coba untuk mengatasi penyakit ini. Baca: Bagaimana cara menggunakan obat yang benar.

Askep aftae

Tukak mulut atau afta (aphtous stomatitis) adalah luka kecil yang terbentuk di dalam mulut, biasanya di dalam pipi, lidah, bibir, atau langit-langit mulut. Afta biasanya berwarna putih atau kekuningan dengan tepi yang merah dan terasa sakit.

Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasi afta antara lain:

  • Mengonsumsi makanan yang lembut dan tidak pedas
  • Berkumur dengan air garam atau obat kumur yang mengandung benzidamin
  • Menghindari makanan yang bisa memicu timbulnya afta seperti coklat, kacang, jeruk, dan tomat
  • Mengonsumsi makanan yang kaya nutrisi seperti buah-buahan dan sayuran
  • Mengonsumsi obat penghilang rasa sakit atau salep untuk mengurangi rasa sakit dan mempercepat penyembuhan.
  • Namun jika afta tidak kunjung sembuh atau seringkali muncul, pergilah ke dokter atau dokter gigi untuk mendapatkan perawatan yang lebih lanjut.

Lihat juga:

Pelajari macam-macam penyakit pada manusia.

Referensi

Berikut beberapa referensi ilmiah mengenai tukak mulut (aftae)

  • Family Health Guide, hal. 300.
  • Ship II, J. A., Chavez, E. M., & Doerr, P. A. (2008). Aphthous ulcers: a review of diagnosis and treatment. Journal of the American Board of Family Medicine, 21(3), 306-314. doi: 10.3122/jabfm.2008.03.070170
  • Shulman, J. D. (2004). An exploration of point, annual, and lifetime prevalence in characterizing recurrent aphthous stomatitis in USA children and youths. Journal of oral pathology & medicine, 33(9), 558-566. doi: 10.1111/j.1600-0714.2004.00236.x
  • Greenberg, M. S., Glick, M., & Ship, J. A. (2012). Burket’s oral medicine: diagnosis and treatment. BC Decker Inc.
  • Li, W., Li, C., Zhou, P., Wang, L., Wu, Y., Wu, Y., … & Gao, X. (2021). Research progress in the pathogenesis and treatment of recurrent aphthous stomatitis. Annals of translational medicine, 9(3), 297. doi: 10.21037/atm-20-5271
  • Chavan, M., Jain, H., & Diwakar, N. (2015). Recurrent aphthous stomatitis: a review. Journal of oral pathology & medicine, 44(8), 577-583. doi: 10.1111/jop.12305
Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous Article
jenis kanker tulang gejala dan penanganan

Kanker Tulang - Jenis, Gejala, dan Apa yang Bisa Dilakukan

Next Article
Anemia: Jenis, Gejala, dan Pengobatan

Anemia: Jenis, Gejala, dan Pengobatan

Related Posts